Sebelum memutuskan untuk memeliharanya, ketahui dulu panduan membuat kolam ikan koi minimalis ini di rumah agar keamanannya terjamin. Memelihara ikan koi di rumah memiliki banyak manfaat. Bukan hanya mampu menambah estetika, kehadiran ikan koi bisa mengobati sejumlah penyakit. Misalnya seperti mengurangi stres, membantu penyakit autis pada anak, hingga mengobati alzheimer. Ditambah lagi jika dilihat secara feng shui, ikan koi dipercaya membawa keberuntungan bagi yang memeliharanya. Tertarik untuk memelihara ikan koi di rumah? Jangan terburu-buru mencari ikan koi yang berkualitas bagus untuk dipelihara. Pastikan dulu kamu sudah mempersiapkan kolamnya dengan baik. 8 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Membuat Kolam Ikan Koi Minimalis di Rumah Dilansir dari buku Koi, Panduan Pemeliharaan dan Tips Tampil Cantikβ karangan Redaksi PS, ini dia 5 hal yang harus diperhatikan. 1. Pemilihan Lokasi Sumber Instagram/koimagazine Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih lokasi penempatan kolam koi. Antara lain sebagai berikut β Hindari membuat kolam di dekat pohon besar Daun-daun dari pohon besar bisa jatuh ke dalam kolam dan mengotori air kolam. Kualitas air pun bisa terganggu sehingga memengaruhi kondisi kesehatan koi. β Bangun di tempat yang mudah dijangkau penghuni rumah Apalagi alasan memelihara ikan koi selain untuk memandangi keindahannya? Supaya kamu bisa kapan saja menikmati keindahan koi, bangun kolam di tempat yang mudah dijangkau. Selain itu, kamu pun bisa lebih mudah dalam melakukan perawatan. Namun, jangan sampai keberadaan kolam malah mengganggu pergerakan penghuni rumah. β Halaman depan rumah menjadi lokasi yang tepat untuk dipilih Sebenarnya, kamu bisa membangun kolam ikan koi dimana saja. Di halaman depan, belakang, atau bahkan samping rumah. Namun, halaman depan rumah menjadi posisi yang paling ideal. Di sini, keberadaan kolam tidak akan mengganggu mobilitas penghuni rumah. Keberadaan koi dalam kolam juga nyaman, begitu juga dengan instalasi filter kolam menjadi lebih mudah. 2. Faktor Keamanan Untuk faktor keamanan, wajib menjauhkan lokasi kolam dari jangkauan balita. Balita biasanya akan berusaha mendekati kolam. Bila tak diawasi, sangat mungkin timbul risiko tercebur atau bahkan tenggelam. Tentu hal ini sangat berbahaya. Jangan sampai pembangunan kolam koi tidak membahayakan aktivitasnya. Upaya lain yang bisa dilakukan adalah membuat pembatas antara kolam dan tempat bermain anak untuk meminimalisir hal buruk yang tak diinginkan. 3. Jenis Bahan Kolam Sumber Instagram/umah_aisyah01 Bahan untuk membuat kolam dikelompokkan menjadi dua macam, kolam permanen menggunakan adukan semen, atau kolam non permanen menggunakan fiberglass. Kolam permanen yang terbuat dari adukan semen cenderung lebih awet dan tahan lama. Karena sifatnya permanen, kolam ini tak bisa dipindah-pindah. Kolam non permanen yang terbuat dari fiberglass memang mudah dipindahkan, praktis, cepat, dan murah. Sayangnya, ketika memasan perpipaan, sistem filtrasi pada kolam ini cukup rumit. Salah sedikit saja, dapat menyebabkan kebocoran. 4. Desain Kolam Ikan Koi Secara umum, desain kolam dibagi menjadi dua, yaitu β Model formal Biasanya berbentuk persegi panjang seperti kolam renang sehingga lebih luas. Walaupun menciptakan kesan kaku, kamu bisa mempercantiknya dengan air mancur maupun air terjun. β Model informal Dibuat sealami mungkin dengan dihiasi bahan-bahan alam, seperti batu-batuan dan tanaman hias sebagai pemanis kolam. 5. Ukuran Kolam Ukuran ideal kolam koi harus disesuaikan dengan luas lahan yang tersedia dan tergantung dari jumlah dan ukuran ikan yang akan dipelihara. Misalnya kolam seluas 1 m2 cukup diisi 2 ekor ikan berukuran 20 cm. Kolam seluas 2 m2 bisa diisi 20 ekor ikan berukuran masing-masing 5 cm. Hal ini dilakukan agar ruang gerak ikan tidak terhambat. 6. Kedalaman Kolam Selain ukuran, kedalaman kolam pun wajib disesuaikan dengan ukuran dan populasi koi karena berhubungan dengan kenyamanan hidup mereka. Kedalaman ideal kolam ikan koi umumnya berkisar 1,2 β 1,5 m dengan minimal kedalaman kolam koi 80 cm. Namun jika kamu mau memelihara koi jumbo, kedalaman kolam yang biasa dipakai bisa mencapai 2,4 m. Untuk menghindari koi loncat, beri jarak minimal 25 cm antara permukaan air dengan batas kolam tertinggi. Kedalaman kolam ikan koi sangat penting untuk diperhatikan. Sebab jika kolam terlalu dangkal, koi akan lebih mudah terkena sinar matahari. Warnanya pun akan memucat, tubuhnya tidak dapat tumbuh besar, dan kolam pun bisa ditumbuhi lumut. 7. Saluran Pembuangan Sumber Instagram/tamanminimalisku Pikirkan pula tempat pembuangan kotoran baik itu feses koi maupun sisa pakan yang mengendap di dasar. Lengkapi kolam dengan saluran pembuangan berbentuk lereng berlubang. Ukuran panjang, lebar, dan kedalamannya 30 x 30 x 30 cm, dan diletakkan di bagian tengah kolam. Buat bagian dasar kolam agak miring ke arah samping supaya kotoran mudah terjatuh ke saluran pembuangan. Caranya dengan membuat bagian dasar kolam lebih rendah 3 cm setiap jarak 1 m. Supaya ikan koi tidak masuk dan tersangkut di dasar kolam, pasang kawat ram di permukaan lubang. 8. Penaung Ikan koi sangat sensitif terhadap paparan sinar matahari yang terlalu banyak. Tanpa penaung, ikan di dalam kolam bisa menderita karena sengatan matahari. Belum lagi air hujan dan kotoran akan mudah masuk ke dalam kolam sehingga berdampak pada perubahan kualitas air. Maka dari itu, naungan sangat dibutuhkan di kolam ikan koi. Untuk hasil terbaik, disarankan untuk menutupi hampir 60% permukaan kolam koi dengan tanaman kolam terapung, seperti bunga lili air. *** Itu dia tips penting dalam membuat kolam ikan koi minimalis. Simak juga artikel lainnya yang tak kalah menarik di Mau memiliki properti terbaik seperti Citralake Sawangan Depok? Cek karena kami selalu AdaBuatKamu!
Warnamerah pada ikan koi Showa biasanya muncul di bagian belakang dan kepala koi, tetapi dalam Showa tradisional marking merah menutupi koi sebanyak warna dasar hitam dengan sedikit warna putih. Marking ikan koi Showa memiliki banyak variasi karena dorongan konstan untuk membiakkan ikan koi yang lebih modern, tetapi tidak peduli apa pola Showa Ikan koi dikenal sebagai salah satu ikan hias paling populer yang berasal dari dua negara besar, yaitu Tiongkok dan Jepang. Potensi bisnisnya pun menjanjikan. Bagi masyarakat Jepang sendiri, ikan koi merupakan simbol keberuntungan. Sedangkan bagi masyarakat Tiongkok, ikan koi dijadikan sebagai simbol kekuatan. Kepercayaan itulah yang menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk memeliharanya. Mengingat permintaannya yang cukup tinggi akhirnya banyak peternak yang membudidayakan ikan koi sebagai salah satu ikan hias di Indonesia sejak tahun 1960-an. Jenis dan Harga Ikan Koi di Pasaran Setidaknya ada 10 jenis ikan koi di pasaran yang paling populer dengan harga yang sangat fantastis. Sesuai dengan filosofi dari negara asalnya, jenis ikan koi yang paling mahal adalah ikan koi Black Dragon. Ikan koi jenis ini memiliki corak warna perpaduan antara warna merah dengan warna hitam hampir transparan. Jika dijual harganya bisa mencapai miliaran rupiah. Ikan koi Black Dragon banyak dibudidayakan di negara asalnya, Jepang. Sedangkan jenis ikan koi lainnya, seperti Dainichi Showa, Blue Showa, Maruten Kohaku, Sansai Sanke, Ginrin Showa, Sanke, Bekko, Asogi, dan Kohaku dinilai yang paling umum di kalangan pecinta ikan koi di Indonesia. Cara Budidaya Ikan Koi Salah satu ilmu dasar dalam budidaya ikan koi adalah pemilihan indukan yang berkualitas. Selain itu, ada beberapa dasar lain yang perlu dipelajari dalam membudidayakan ikan koi yang berkualitas dan punya daya jual tinggi. 1. Memilih bibit ikan koi Ada tiga kunci utama dalam memilih bibit ikan koi yang unggul yaitu dari corak warna atau pola, gaya berenang, dan bentuk tubuhnya. Soal corak warna, pilihlah pejantan yang memiliki warna jelas kemudian disilangkan dengan betina yang memiliki corak hampir sama agar anakan punya karakter yang lebih kuat. Cara berenang pun menjadi penilaian, ikan koi yang bagus berenang dengan seimbang, oleh karena itu perlu diperhatikan ukuran siripnya antara bagian kiri dan kanannya. Sedangkan bentuk tubuh ideal ikan koi yang memiliki harga jual tinggi sudah ada formula bakunya yaitu terlihat seperti torpedo, tidak bulat dan tidak terlalu gemuk. 2. Menyiapkan kolam Ibarat rumah, kolam ikan harus sesuai dengan habitat aslinya. Agar lebih maksimal sebaiknya ikan koi dibudidayakan di dalam kolam dengan kedalaman antara 50-60 cm dengan ketinggian β diukur dari kedalaman kolam. Kolam mendapatkan sinar matahari dengan sirkulasi air yang bagus dengan beberapa persiapan khusus, yaitu Kolam dibiarkan kering terlebih dahulu untuk membunuh mikroorganisme merugikan. Kolam kemudian diisi air dan diendapkan selama lebih dari 24 jam. Setelah kolam siap, barulah diisi dengan indukan ikan koi yang sudah dipilih. Pastikan saluran air diberikan jaring agar anakan ikan koi tidak kabur atau terbuang. Kolam ikan koi disiapkan ijuk untuk bertelur. Ijuk dibuat persegi panjang antara ukuran 120Γ40 cm dengan dijepit bambu. 1 kolam berukuran 3Γ4 dapat menampung anakan hingga 300 ekor. 3. Pemijahan ikan koi Tahap selanjutnya yang tidak kalah penting adalah tahap pemijahan ikan koi. Pemijahan adalah proses perkawinan antara ikan koi jantan dan ikan koi betina. Proses ini cukup cepat hanya dalam semalam saja. Oleh karena itu dibutuhkan perhatian khusus pada saat pemijahan karena jika telur-telur yang sudah dibuahi tidak diselamatkan, ada kemungkinan dimakan oleh induknya sendiri. Setelah itu adalah proses penetasan telur menjadi larva. Kondisi suhu air harus dijaga antara 27 sampai dengan 30 derajat celcius. Telur biasanya diletakkan di kakaban dengan terendam air agar telur bisa cepat menetas. Proses penetasan dan menunggu larva hingga menjadi ikan membutuhkan ketelitian terutama soal pakan. Proses waktunya menggunakan rumus 5+5 hari, yaitu 5 hari agar larva memiliki cadangan makanannya sendiri dan 5 hari selanjutnya diberikan pakan seperti kutu air, kuning telur, atau cacing sutera. 4. Menjaga kualitas air dan pakan Ada tiga hal penting dalam menjaga kualitas air, yaitu mengganti air setidaknya seminggu sekali, membatasi populasi ikan di dalam kolam yang sama, dan memperhatikan kadar keasaman air kolam. Penggantian air tidak perlu dilakukan seluruhnya, melainkan cukup sekitar 10 persennya saja agar ikan tidak cepat stres. Selain itu, berikan ruang gerak yang cukup bagi ikan agar bisa mendapatkan keleluasaan dalam berenang, perlakuannya pun sangat berbeda dengan budidaya ikan lele. Kadar keasaman kolam dapat dihitung dengan alat ukur pH Meter. Skala pengukurannya antara 1-14 dengan angka yang paling cocok untuk ikan koi antara 6,9-8. Salah satu faktornya adalah sirkulasi air yang baik dan diberikan peneduh di atas kolam. Penghitungan Modal dan Keuntungan Budidaya Ikan Koi Sebagaimana jenisnya yang beragam, harga jual ikan koi pun sangat bervariasi. Satu ekor ikan koi lokal saja bisa dihargai antara Rp100 ribu sampai dengan Rp150 ribu. Nah, mari kalkulasikan berapa modal yang dibutuhkan untuk budidaya ikan koi dan estimasi keuntungan yang bisa didapatkan. 1. Modal awal Sesuai asumsinya, modal ini perlu disediakan untuk merintis usaha budidaya ikan koi. Beberapa poin yang perlu dipersiapkan sebagai berikut. Kolam Rp2 juta. Sepasang indukan Rp5 juta. Satu unit pompa air Rp500 ribu. Perlengkapan pendukung lainnya Rp1,5 juta. Total dana yang perlu dipersiapkan adalah Rp9 juta. 2. Modal kerja Selanjutnya adalah modal kerja yang diperlukan sebagai penunjang proses pembudidayaan. Berikut detail-detailnya. Pakan Listrik Obat dan Vitamin Total dana yang perlu dipersiapkan adalah Rp1,5 juta. 3. Hasil penjualan Sebagai estimasi harga jual Ikan koi dengan panjang 15-18 cm dengan kualitas terbaik bisa dihargai mencapai Rp100 ribu hingga Rp150 ribu per ekornya. Katakanlah, sekali panen bisa menghasilkan 300 ekor. Perkiraannya kita ambil sebanyak 70 persen saja yang bisa terjual sebagai antisipasi dampak atas hal-hal yang tidak terduga akibat kecacatan akibat penyakit dan lain-lain. Sehingga total estimasi adalah 210 ekor x = Rp21 juta. 4. Penghitungan estimasi keuntungan Jika kita kalkulasikan antara hasil penjualan dan pengeluaran atas modal-modal sebelumnya, maka akan ditemukan angka keuntungan sebagai berikut. Hasil Penjualan β Modal Awal+Modal Kerja Rp21 juta β Rp9 juta + Rp1,5 juta = Rp10,5 juta. Hasil perhitungan tersebut bersifat estimasi kasar dan usaha dikerjakan sendiri tanpa menggunakan tenaga kerja. Angka keuntungan akan berbeda-beda tergantung jenis ikan koi yang dibudidayakan serta panjang pendeknya ukuran tubuh ikan. Namun demikian, melihat angka tersebut, budidaya ikan koi termasuk salah satu usaha sampingan yang menjanjikan. Terlebih masih sedikit peternak yang membudidayakan ikan koi. NYCf.